Mensolat jenazah serang muslim adalah Fardhu Kifayah, kerana nabi shalallahu 'allaihi wassalam telah memerintahkannya.
Orang yang meninggal disuatu negeri yang tidak ada orang yang mensolatnya.Maka orang ini dapat disolati oleh sekelompok kaum muslimin dengan cara solat ghaib.
Nabi shalallahu 'allaihi wassalam pernah melaksanakan solat ghaib terhadap raja Najasyi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu anhu,
" Sesungguhnya Rasullullah shalallahu 'allaihi wassalam mengabarkan kepada manusia sebuah berita kematian (dan pada saat itu Beliau shalallahu 'allaihi wassalam sedang berada di Madinah) An-Najasyi (Ashhamah) (pemimpin Habasyah) pada hari kematiaannya.
Rasulullah shalallahu 'allaihi wassalam bersabda :
" Sesungguhnya saudara kalian telah meninggal"
Dalam riwayat lain disebutkan,
" Pada hari ini telah meninggal seorang hamba Allah yang shalih.(diluar negrimu, maka berdirilah dan solatilah dia).Mereka bertanya,'siapakah dia ya Rasulullah'? Beliau shalallahu 'allaihi wassalam bersabda, 'An-Najasyi'. Dan Beliau shalallahu 'allaihi wassalam bersabda, 'Mohonlah ampunan untuk saudara kamu'."
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Nabi shalallahu 'allaihi wassalam membawa mereka keluar mushalla (dalam riwayat lain, "keluar ke Baqi"),(kemudian Beliau shalallahu 'allaihi wassalam maju dan mereka membuat saff dibelakangnya) (sebanyak dua saff),
(Abu Hurairah berkata,"Kami membuat saff dibelakangnya seperti saff solat jenazah,
dan kami solat sebagaimana kami mensolati jenazah), (kami tidak mengetahui caranya selain cara mensolati jenazah yang ada dihadapan kami).
(dia berkata,"Nabi shalallahu 'allaihi wassalam mengimami kami dan mensolatnya), dan bertakbir (atasnya) empat kali takbir,(dan dikatakan kepadanya,"Wahai Rasulullah, engkau mensolati hamba Habasyah (An-Najasyi)?".Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menunrunkan ayat, " Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada yang beriman kepada Allah."
Ibnu Qayyim berkata dalam kitabnya Zaadud Ma'ad (1/205-206), "Bukan termasuk petunjuk Beliau shalallahu 'allaihi wassalam atau sunnahnnya untuk melakukan solat ghaib bagi setiap orang yang meninggal ditempat lain.Sejumlah besar kaum muslimin meninggal di negri lain namun Beliau shalallahu 'allaihi wassalam tidak mensolati mereka.Sekiranya mereka melakukan niscaya hal ini akan dinukil dari mereka secara mutawattir.
Berbedza dengan keadaan sekarang ini, apa yang dilakukan oleh kebanyakan kaum muslimin dewasa ini, yakni melakukan solat ghaib untuk setiap jenazah yang tidak sempat dia ikut mensolatnya sebelum dikebumikan .Terutama apabila orang yang meninggal itu memiliki nama dan ternama, meskipun hanya dari sisi politik semata dan tidak dikenal memiliki kecenderungan terhadap Islam.
Apa yang telah kami katakan ini dapat diyakini bahwa sikap ini adalah bid'ah yang tidak dapat diragukan lagi bagi seorang yang mengetahui sunnah Rasulullah shalallahu 'allaihi wassalam dan madzhab salaf.
Walllahu Musta'an
Wasalamuallaikum Warahmatullah..
Dinukil dari : " Ringkasan Hukum Jenazah "
Karya : Syaikh Muhammad Nasirudin Al-Albani
Judul asli : Talkish Ahkam Al Janaiz "
Penerbit : Pustaka Azam